Pertumbuhan industri fintech di Indonesia semakin menggeser paradigma pembiayaan tradisional. Terbukti dari data terkini yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh perusahaan multifinance mencapai nilai Rp 9,97 triliun per Agustus 2025. Angka ini mencerminkan pertumbuhan yang sangat signifikan, yaitu sebesar 79,91% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Apa saja faktor yang mendorong peningkatan ini?
Perubahan Preferensi Konsumen
Di era yang serba digital seperti saat ini, perubahan preferensi konsumen tidak dapat diabaikan. Konsumen, terutama generasi milenial dan Gen Z, cenderung memilih layanan pembiayaan yang memberikan kemudahan dan fleksibilitas tanpa syarat yang berbelit. Paylater multifinance menjadi pilihan yang menarik karena memungkinkan pengguna untuk membeli barang dan membayar kemudian dengan skema yang terjangkau dan bersifat langsung.
Evolusi Teknologi Finansial
Seiring dengan evolusi teknologi finansial, perusahaan multifinance semakin gencar berinovasi dalam mengembangkan fitur dan layanan BNPL. Implementasi otomatisasi, penggunaan data besar (big data) untuk analisis risiko, hingga integrasi dengan platform e-commerce dan fintech lainnya menjadi pendorong utama percepatan pertumbuhan ini. Dukungan teknologi membuat proses pembayaran lebih mulus dan aman, mereduksi kekhawatiran pengguna terkait keamanan data dan risiko gagal bayar.
Dukungan Regulasi yang Progresif
Dukungan regulasi dari pemerintah juga tidak kalah penting dalam mendorong pertumbuhan sektor ini. Aturan yang jelas dan progresif dari OJK memastikan bahwa penyediaan layanan paylater ini dikelola dengan baik dan berkontribusi positif terhadap perekonomian. Kebijakan yang berpihak pada inovasi, sambil tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan, memberikan rasa percaya diri kepada investor dan konsumen.
Peningkatan Jangkauan dan Edukasi
Perusahaan multifinance juga proaktif dalam memperluas jangkauan layanan mereka serta meningkatkan edukasi konsumen. Pelatihan, seminar, dan kampanye sosial media banyak dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang manfaat dan risiko layanan paylater. Edukasi ini tidak hanya meningkatkan jumlah pengguna, tetapi juga mendorong penggunaan yang lebih bertanggung jawab.
Dampak pada Sektor Ekonomi
Peningkatan pembiayaan melalui skema BNPL berimplikasi positif bagi sektor ekonomi, khususnya pada tingkat konsumsi domestik. Dengan meningkatnya transaksi paylater, terdapat dampak berantai yang menggairahkan sektor perdagangan dan manufaktur di tanah air. Peningkatan konsumsi ini tentu diharapkan dapat menjadi pilar yang kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang.
Melihat keseluruhan faktor yang mendukung melonjaknya pembiayaan paylater multifinance, tampaknya tren ini akan terus berlanjut bahkan mengalami ekselerasi di tahun-tahun ke depan. Meski demikian, kedepannya dibutuhkan pendekatan yang lebih integratif antara penyedia layanan, regulator, dan masyarakat agar pertumbuhan ini berkelanjutan dan tetap dalam koridor kesehatan finansial yang baik.
Dalam kacamata yang lebih luas, peningkatan pembiayaan paylater mencerminkan transformasi digital yang mendalam dalam sektor keuangan. Ini bukan hanya soal kemudahan bertransaksi, tetapi juga menggambarkan adaptasi masyarakat terhadap perubahan paradigma ekonomi era digital. Sinergi antara kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar memberikan harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, meskipun tantangan tetap ada di depan mata.
