Perhelatan Haul ke-9 Mochamad Thohir di Masjid At-Thohir, Depok, menjadi ajang spiritual dan kultural yang penting, terutama dengan kehadiran tokoh-tokoh nasional seperti Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Sebagai momen peringatan yang mendalam, acara ini bukan hanya sekadar mengenang sosok Mochamad Thohir, tetapi juga mempererat kembali jalinan silaturahmi di antara mereka yang hadir.
Pentingnya Haul di Masyarakat
Haul atau peringatan hari wafat seseorang dalam tradisi Islam Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga memori dan nilai-nilai yang ditinggalkan oleh almarhum. Ini bukan hanya tentang mengenang, tetapi juga tentang meneruskan semangat dan wawasan yang pernah ditanamkan. Dalam konteks ini, kehadiran tokoh-tokoh besar seperti SBY satu sisi menjadi bentuk penghormatan, dan di sisi lain, memberikan pesan moral kolektif kepada masyarakat yang perlu meneruskan nilai-nilai positif para pendahulu mereka.
Mengupas Kehadiran SBY
Kedatangan SBY di acara ini menyoroti dua hal penting: pertama, adalah loyalitasnya terhadap hubungan personal dan kepercayaannya terhadap nilai sejarah. Kedua, kehadirannya mencerminkan konsistensinya dalam menghargai tradisi dan budaya Indonesia yang kaya. Ini adalah langkah penting bagi seorang mantan kepala negara, menunjukkan bahwa nilai-nilai tradisional dan spiritualisme masih memegang peranan dalam kehidupan pemimpin sekaliber SBY.
Garibaldi Thohir dan Pembinaan Generasi
Peran penting lainnya dimainkan oleh H. Garibaldi Boy Thohir, selaku Pembina Yayasan Mochamad Thohir. Pembina ini menjadi lokomotif dalam memberikan muatan pendidikan dan sosial, yang diharapkan tidak hanya mengingatkan tentang tokoh yang telah tiada tetapi juga bisa membangun generasi penerus yang berkarakter kuat dan berwawasan luas. Dalam acara haul ini, Garibaldi mewujudkan misi tersebut dalam bentuk konkret, yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat.
Pandangan Ekonomi dari Hatta Rajasa
Sementara itu, kehadiran mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa memberikan perspektif yang lebih luas dari ziarah ini. Hatta dikenal dengan perannya dalam mendorong perekonomian yang beretika, dan kehadirannya menegaskan hubungan antara nilai-nilai spiritual dengan kemajuan ekonomi. Dengan menghadiri peringatan ini, pesan yang dapat dipetik adalah ekonomi yang berkelanjutan tidak bisa dilepaskan dari kekuatan moral dan spiritual yang unggul.
Acara yang Memperkuat Silaturahmi
Dalam acara haul ini, komunikasi dan jaringan antara generasi terdahulu dengan generasi penerus diperkuat. Tidak hanya menjadi ajang melepas rindu antar sesama rekan dan kerabat, namun juga membuka kesempatan bagi diskusi yang lebih mendalam tentang bagaimana menghadapi tantangan zaman. Kuatnya jalinan emosional yang dibangun dalam acara semacam ini menjadi fondasi bagi terbentuknya komunitas yang solid.
Kesimpulan dan Refleksi
Acara Haul ke-9 Mochamad Thohir mencerminkan lebih dari sekadar penghargaan terhadap jasanya. Ini adalah simbol dari sebuah perjalanan kolektif yang terus berupaya merawat kearifan lokal dan identitas nasional yang terus berkembang. Dengan dihadiri oleh SBY dan sejumlah tokoh penting lainnya, acara ini menjadi sinyal harapan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual dapat menjadi pondasi bagi pembangunan bangsa yang lebih baik di masa mendatang. Pesan bagi generasi muda adalah untuk terus menghargai dan menggali kearifan masa lalu sebagai bekal untuk membangun masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan.
