Fenomena pemasungan terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) masih menjadi isu yang memprihatinkan di berbagai daerah di Indonesia. Di Provinsi Lampung, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) setempat mencatat bahwa praktik ini kerap kali disebabkan oleh masalah ekonomi. Kondisi ini menuntut perhatian ekstra, bukan hanya dari pemerintah, namun juga masyarakat luas. Mengurai lebih dalam persoalan ini dapat membantu menemukan solusi yang lebih komprehensif.
Pemasungan: Praktik yang Masih Terjadi
Pemasungan terhadap ODGJ memang masih dijumpai di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Lampung. RSJ Lampung mencatat, banyak keluarga yang terpaksa melakukan pemasungan dikarenakan tidak mampu membiayai perawatan yang diperlukan. Hal ini memprihatinkan karena pemasungan bukanlah solusi, melainkan tindakan yang justru bisa memperparah kondisi individu yang mengalaminya.
Faktor Ekonomi sebagai Pemicu Utama
Sebagian besar kasus pemasungan disinyalir berkaitan erat dengan kondisi ekonomi keluarga. Biaya pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan sering kali melebihi kemampuan finansial keluarga. Menghadapi situasi ini, keluarga mengambil jalan pintas dengan cara yang lebih mudah dan murah, meski tak manusiawi. Ini menunjukkan urgensi untuk memperbaiki sistem jaminan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti ODGJ.
Peran Pemerintah dan Masyarakat
Selain faktor ekonomi, kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan jiwa juga berkontribusi terhadap praktik pemasungan. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan pusat perlu meningkatkan edukasi tentang pentingnya menangani ODGJ dengan tepat. Program-program sosialisasi yang menargetkan masyarakat akar rumput dan akses kesehatan yang lebih merata bisa menjadi kunci mengatasi masalah ini.
Perlunya Pendekatan Multidimensi
Mengatasi pemasungan tidak bisa dengan satu pendekatan saja. Pendekatan multidimensi yang melibatkan aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan harus diimplementasikan secara bersamaan. Perlu ada sinergi antara berbagai pihak seperti instansi pemerintah, swasta, organisasi non-pemerintah, dan komunitas-komunitas di daerah untuk menciptakan lingkungan yang lebih suportif bagi ODGJ dan keluarganya.
Jalan Panjang Menuju Solusi
Menyelesaikan masalah pemasungan bukan perkara mudah dan membutuhkan waktu, namun bukan berarti mustahil. Edukasi, perubahan kebijakan, penguatan sistem kesehatan mental, dan advokasi hak-hak ODGJ harus terus menjadi agenda utama. Lampung bisa menjadi contoh bagaimana sebuah provinsi menghadapi persoalan ini dengan keberanian dan ketegasan, tentunya dengan dukungan semua pihak terkait.
Pemasungan bukanlah solusi yang bermartabat atau manusiawi terhadap masalah ODGJ meski realitas ekonomi menjadi faktor utama, perubahan dan kemajuan dalam penanganannya adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan usaha bersama dari semua lini dan komitmen untuk perubahan, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan inklusif.
