Bentrokan bersenjata Thailand Kamboja Memanas, KBRI Imbau 15 WNI Tetap Tenang

Bentrokan bersenjata Thailand Kamboja Memanas, KBRI Imbau 15 WNI Tetap Tenang

KBRI Bangkok Siagakan Hotline dan Pantau Keselamatan Warga Indonesia

Bentrokan bersenjata Thailand Kamboja yang meletus pada Kamis (24/7/2025) di wilayah perbatasan telah memicu kekhawatiran akan keselamatan warga, termasuk 15 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di provinsi-provinsi perbatasan. KBRI Bangkok segera mengeluarkan imbauan agar WNI tetap tenang dan menghindari zona konflik, sembari memantau situasi keamanan di wilayah tersebut.

Konflik ini, yang berpusat di sekitar wilayah sengketa dekat Kuil Ta Muen Thom, telah menewaskan sedikitnya 12 orang dan memaksa ribuan warga sipil mengungsi. Dengan demikian, KBRI Bangkok bergerak cepat untuk memastikan keselamatan WNI dan menyediakan saluran bantuan darurat.

Situasi Bentrokan bersenjata Thailand Kamboja dan Respons KBRI

Pertempuran sengit antara militer Thailand dan Kamboja pecah di wilayah perbatasan, memicu dampak kemanusiaan yang signifikan. Berikut adalah poin-poin utama terkait situasi dan langkah KBRI:

  • Kondisi di Wilayah Perbatasan:
    • Militer Thailand dan Kamboja terlibat bentrokan pada 24 Juli 2025, dengan Thailand menuding Kamboja memulai serangan di dekat pangkalan militer di wilayah sengketa Kuil Ta Muen Thom, antara Provinsi Surin (Thailand) dan Oddar Meanchey (Kamboja).
    • Konflik menewaskan 12 orang, termasuk 11 warga sipil, dan melukai puluhan lainnya, memaksa ribuan warga mengungsi ke tempat aman seperti Sirkuit Internasional Chang di Buriram.
    • Situasi tetap tegang dengan laporan saling tuduh, termasuk penggunaan roket oleh Kamboja dan serangan jet tempur F-16 oleh Thailand.
  • Keberadaan WNI di Zona Konflik:
    • KBRI Bangkok mengidentifikasi 15 WNI di provinsi perbatasan seperti Trat, Sa Kaeo, dan Ubon Ratchathani, yang berdekatan dengan zona konflik.
    • Hingga Jumat (25/7/2025), belum ada laporan WNI yang terdampak langsung, namun KBRI terus memantau situasi melalui koordinasi dengan otoritas Thailand.
    • WNI yang menetap di Thailand lebih dari enam bulan diimbau melapor melalui portal Peduli WNI (www.peduliwni.kemlu.go.id) untuk memudahkan pemantauan.
  • Imbauan dan Saluran Bantuan KBRI:
    • KBRI Bangkok mengimbau WNI di provinsi Surin, Buriram, Si Sa Ket, Trat, dan Ubon Ratchathani untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk otoritas setempat.
    • Untuk keadaan darurat, KBRI menyediakan hotline konsuler melalui WhatsApp di +66 92 903 1103, yang dapat dihubungi WNI yang membutuhkan bantuan atau memiliki informasi tentang warga terdampak.
    • KBRI juga meminta WNI mencermati informasi resmi dari pemerintah Thailand guna menghindari wilayah berbahaya.
  • Konteks Diplomatik dan Dampak Regional:
    • Konflik ini memperburuk hubungan Thailand-Kamboja, dengan kedua negara saling menuding sebagai pemicu agresi, termasuk tuduhan pelanggaran kedaulatan.
    • Thailand telah menarik duta besarnya dari Kamboja dan mengusir duta besar Kamboja dari Bangkok, menandakan eskalasi diplomatik.
    • Komunitas internasional, termasuk China dan ASEAN, mendesak dialog untuk meredakan ketegangan dan mencegah dampak kemanusiaan yang lebih luas.

Upaya Perlindungan WNI

KBRI Bangkok bergerak proaktif untuk memastikan keselamatan WNI di tengah ketegangan yang meningkat. Dengan demikian, imbauan untuk tetap tenang dan menghindari wilayah perbatasan menjadi langkah awal guna menjaga keamanan warga. Selain itu, hotline darurat dan portal Peduli WNI menjadi alat penting untuk memantau dan mendukung WNI di Thailand.

Seruan untuk Perdamaian

Sementara konflik perbatasan terus berlangsung, situasi kemanusiaan di wilayah seperti Buriram dan Surin menunjukkan urgensi penyelesaian damai. Oleh karena itu, KBRI Bangkok terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan WNI tetap aman. Dengan dukungan komunitas internasional, diharapkan Thailand dan Kamboja segera menemukan solusi melalui dialog untuk mengakhiri krisis ini.